Dekrit tentang Pembaharuan dan Penyesuaian Kehidupan Religius menegasakan “Tarekat-yang seutuhnya terarah kepada kontemplasi, sehingga para anggotanya – betapapun mendesaknya kebutuhan akan kerasulan yang aktif – dalam kesunyian dan dengan berdiam diri, dalam doa yang tekun dan laku tapa penuh semangat mempersembahkan segenap waktu mereka kepada Allah, memainkan peranan dalam Tubuh Mistik Kristus, yang anggotanya tidak semua mempunyai tugas yang sama” (PC.7) Sama jelas dan tegasnya pernyataan dalam Dekrit Gereja tentang Misi: “Melalui doa, karya tapa dan penderitaan, semua komunitas kontemplatif mempunyai peranan yang besar demi pertobatan jiwa-jiwa. Karena Allah sendiri, yang mengirim para pekerja untuk panenanNya ketika Dia minta untuk melakukan hal demikian, yang membuka pikiran orang-orang yang bukan Kristiani untuk mendengarkan Injil dan yang membuat sabda keselamatan itu berbuah didalam hati mereka”. Dorongan yang paling kuat bagi para biarawan-biarawati kontemplatif adalah kata-kata yang diucapkan kepada mereka oleh Paus Yohanes Paulus II pada tahun 1991: Tanpa persembahanmu penuh cinta, tanpa doamu yang berkelanjutan, tanpa pengorbanan yang penuh dengan kegembiraan karya Gereja akan kehilangan salah satu sumber kekuatan yang terbesar”. Dalam Konstitusi Apostolik Vultum Dei Quarere Paus Fransiskus mengatakan: ”Para Suster kontemplatif terkasih, tanpa anda kalian, akan jadi apakah Gereja? Gereja menghargai tinggi hidup pemberian dirimu yang utuh. Gereja bersandar pada doa-doamu dan pada korban dirimu untuk menghantar laki-laki dan perempuan zaman sekarang kepada kabar gembira injil. Gereja membutuhkan anda kalian…….
Bukalah hatimu bagi panggilan Allah dan dengan murah hati serahkan hidupmu bagi Allah.